Calung banyumasan
Ajar
Aji Permana
12208244013
Calung banyumasan
adalah alat musik tradisional serjenis perkusi
mirip gamelan yang terbuat dari bambu. Berada dan berkembang di daerah
asalnya yaitu banyumas. Arti kata calung sendiri berasal dari dua kata yang di
gabung menjadi satu yaitu “carang pring wulung” (pucuk bamboo wulung) dan ada
juga yang mengartikan “di cacah melung-melung” (di pukul berbunyi nyaring).
Asal usul calung
banyumasan
Asal usul musik calung banyumas mengacu pada bongkel. Hal ini terlihat jelas pada bentuk fisik instrumen, bahan baku, proses pembuatan, sistem pelarasan, struktur komposisi, dan teknik permainan dari beberapa instrumen. Bongkel adalah Musik yang selama ini disebut-sebut sebagai cikal-bakal Angklung dan Calung Banyumas. Anggapan ini cukup beralasan, sebab antara keduanya sebagian besar salah satu bentuk musik rakyat yang terdapat di desa Gerduren, Banyumas (Jawa Tengah). Musik ini didukung oleh sebuah instrumen perkusi sejenis Angklung Bambu berlaras slendro. Dalam satu bingkai terdapat empat tabung nada berbeda.
Cara memainkannya dengan cara digoyang dan
digetarkan menggunakan kedua tangan, serta diikuti tutupan jari-jari tertentu
untuk menentukan nada. Karakteristik permainan bongkel terletak pada jalinan
ritmis antara keempat tabung nada. Dalam perkembangannya bentuk jalinan-jalinan
ini mengilhami lahirnya alat musik tradisional yang sejenis yaitu Angklung, Krumpyung
dan Calung. Bongkel pada awalnya berfungsi sebagai musik hiburan petani ketika
berada di ladang.
Secara musikal, bongkel memiliki teknik
permainan tinggi, unik, khas, dan tidak ada duanya baik di Banyumas, maupun di
daerah Indonesia. Berdasarkan analisis fisik, musikalitas, dan fungsi dapat
diketahui bahwa bongkel termasuk musik bambu tertua di Banyumas. Setelah
melalui proses perjalanan panjang, genre musik ini diduga mendapat pengaruh
gamelan kemagan dan ringgeng yakni perangkat gamelan kecil yang biasa digunakan
untuk mengiringi Lengger dan Ebeg. Perkembangan musik dari bongkel berkembang
menjadi Buncis, kemudian dari buncis berkembang menjadi Krumpyung, dan dari
krumpyung menjadi Calung.
Definisi calung
banyumasan
Seperangkat
alat musik calung terdiri dari gambang barung, gambang penerus, kenong,
dhendhem, kendang, dan gong bumbung. Calung sendiri berlaraskan slendro 1 (ji),
2 (ro), 3 (lu), 5 (mo), 6 (nem), sesuai dengan perkembangan jaman sekarang
laras calung ada yang bernada diatonis.
Penjelasan masing-masing instrument
calung banyumas
Gambang
barung dan gambang penerus
Merupakan instrument yang sejenis tidak ada
bedanya dari bentuk, ukuran, maupun sitem pelarasanya. hanya dalam tehnik memainkanya
yang membedakan keduanya kalau gambang
barung berfungsi sebagai pembuka dan
melodi dalam gending tetapi kalau gambang penerus berfungsi memainkan imbal
mengikuti gambang barung. Jumlah wilahan pada instrument ini berjumlah 16
wilahan.
-
Kendang
Untuk kendang sendiri dalam calung
banyumasan biasanya memakai kendang ciblon, tetapi seiring dengan perkembangan
jaman banyak juga yang memakai kendang jaipong.
Tehnik atau
gaya permainanya mengikuti gaya banyumasan yang sedikit rancak dan penuh semangat.
Setiap gending memiliki pakem sendidri-sendiri sama seperti layak.nya gamelan
jawa.
Kenong
Kenong dalam calung banyumasan
tehnik memainkanya tidak berbeda jauh layaknya kenong dalam gamelan jawa. Dan
nada terendah (nada 2) pada kenong berfungsi sebagai kethuk layaknya metronom.
jumlah wilahan pada kenong sendiri berjumlah 6 wilahan.
Dhendhem
Dhendhem
dan kenong memiliki jumlah wilahan dan sitim penataan nada yang sama dengan
kenong tetapi nada dhendhem lebih rendah di bandingkan kenong dan tehnik
permainan dhendhem sendiri mendobel permainan kenong.
-
Gong
bumbung
Gong bumbung merupakan bagian dari
calung yang sedikit unik, instrument ini terbuat dari 2 bambu yang berbeda
ukuran diameternya. Bamboo yang berukuran besar berfungsi sebagai lubang
resonansi sedangkan bamboo yang berukuran kecil berfungsi sebagai sebul. Tehnik
memainkanya dengan cara menggetarkan bibir layaknya terompet. Nada yang di
hasilkan merupakan produksi suara dari mulut kita sendiri. Untuk fungsinya sama
dengan gong pada gamelan jawa.
Pelestarian musik calung
di banyumasan
Perkembangan
musik calung sangat baik di daerah banyumas hampir di setiap desa di banyumas
memiliki group musik tersebut. Untuk
fungsi utama calung banyumasan sendiri untuk mengiringi tari lenggeran (tari
khas banyumasan), tetapi dalam bentuk penyajianya calung juga dapat berdiri
sendiri layaknya klenengan pada gamelan jawa.
Untuk fungsi sosial calung banyumasan sering
di pentaskan pada acara-acara tasyakuran, hajatan, sedekah bumi, sedekah laut
dan lain sebagainya.Seiring perkembangan jaman. Sekarang calung banyumasan
tidak hanya mengiringi gending-gending banyumasan tetapi dapat juga sebagai
pengiring lagu-lagu modern seperti dangdut, pop, dan lain sebagainya.